Goresan Digitalku. 

Kedepannya isi blog ini akan banyak goresan digital antara gue dan semua interaksi yang sudah gue alami. Kita emang gak pernah tau hidup kita kaya apa kedepannya, Kita juga gak bisa prediksi kedepannya seperti apa, Untuk itulah tujuan gue nulis digital untuk mengingat semua kejadian nanti setelah gue tua dan jadi hadiah untuk mereka yang berhasil membuat hidup gue berubah dan menyenangkan pastinya. Semoga kalian juga bisa ambil kesimpulan dari tulisan gue. Semoga gue berguna, bermanfaat dan terus belajar seiring berjalannya waktu. Satulagi sih, semoga gue inget dan fasih nulis digital kalau ada waktu. Jadi blog ini berguna dikemudian hari. Tolong ingatkan aku untuk menulis dan memajukan bangsa indonesia dengan kegiatan positif! #SalamLiterasi👍

Notes : Diawal penulisan gue akan berusaha ngepost sebanyak yang gue bisa. Keesokannya lihat apakah ada kegiatan atau sekedar gabut belaka!🌈

With Love, 
Rislita Nindya Indriyani

Yang Mengenang.

kita selalu punya sudut kosong tertentu untuk mengingat semua memori bersama orang-orang yang kita cintai. disana akan tertulis bagaimana kita mengingat & mencintai mereka lebih daripada diri sendiri. oh juga, tercatut banyak raut wajah yang menurut kita terkenang.

semoga sudut kosong itu terus ada disana, dengan tanpa atau bersama orang yang kita cinta. semoga semesta senantiasa mendukung kita bersama mereka, orang-orang yang kita cinta. ingatlah mereka dalam segala kekurangan & keresahan yg dimiliki bahkan sekalipun menyakitkan.

Best Regrads,

Rislita N. Indriyani.

Pulang.

Pada akhirnya manusia-manusia itu pasti merindukan rumah yang bahkan hanya terpampang pada lorong jalanan sebagai sampah yang mungkin saja harapan.

Pada akhirnya manusia-manusia itu pasti ingin pulang seraya takjub atas keberkahan dan kuasa Tuhan sertamerta ikut campur bertuah. Kepada siapa? Orang yang kami rindukan pastilah, Ibu.

Pada akhirnya terkadang memilih ibu dan rumah pilihan sulit. Yang kami bisa lakukan bertahan sedangkan sudah terseok-seok menyusuri jalan yang kemana entah.

Pada akhirnya yang terjadi, kami mencium aroma semerbak yang jatuh ke lantai waktu dipakai berulang-ulang dikamar ini. Kami hanya bisa memandangi wajah yang terpampang dalam buku karena tidak mampu memajangnya di dinding rumah. Rumah siapa? Hayalan.

Pulanglah dengan Tenang, Ibu.
Bahkan kami belum siap, samasekali belum mengharuskan kami siap menerka apa yang harusnya terjadi hari ini.

Best Regrads,

Rislita N. Indriyani

Di Pemulasaran.

pemulasaranmu adalah surya yang belum pernah aku lihat sebelumnya di manusia-manusia lain yang kusayang.

ditempat itu semua orang berkumpul
saling pandang, tatap-menatap tidak berhenti
sedikit dari mereka hampir jatuh tersungkur.
namun, tidak dengan dirimu yang masih
dapat melihat berbinar-binar seolah
tidak ada yg menganggu pikiranmu ketika ada.

pemulasaranmu tempat ternyata bahwa
semua orang berjanji dan berserah diri
untuk saling mencintai sampai maut merenggut.

meskipun aku paham, semuanya fana.
sama seperti kehadiranmu.

berpulanglah dengan khidmat.

Best Regrads,

Rislita N. Indriyani

Selaksa.

trilogi menjuntai nyala
nyanyian kalbu tersulut rindu
pekat awan menghapus suara
tak terhingga, tak berupa.

seraya kalbu tak berjumpa
nyatanya berkabung adalah piawaiku
serpihan usang kala itu
hanya putih bukan hitam.

sayangnya, aku hanyalah aku.
yang meratapi kehangatan trilogi di pelupuk rindu.
seraya selaksa nyiur sendu berlalu.
sosok itu menghilang dalam ingatanku.

(terimakasih sudah pernah ada, ayah.
selaksa merupakan tak terhingga, tak berhitung jumlahnya, maka sama. akupun tidak terhingga mencintainya.)

Best Regrads,

Rislita Nindya Indriyani

Padamu, Aku Bersandar

padamu yang masih mencoba;
bahwasannya dunia luas, isimu ada dimana?
bertahan sedikit lagi, meskipun langkahmu lunglai tak mengerti kemana berjalan.

sejatinya kita sama, semua sama.
tak ada manusia yang ingin hidupnya
terlunta-lunta, mengharapkan orang lain.
pun kamu, tak ingin menjadi beban orang lain.
maka itu, bertahanlah.
senja bisa berhenti, pun matahari.
hidupmu sama, aku juga.

maka itu, berjalanlah sesuai kemana yang seharusnya kau tempuh tanpa menoleh kebelakang. kamu akan bahagia.

bahagia, didepan mata bila;
penerimaaan & keikhlasan masih ada di nuranimu. aku berusaha mempercayainya.

percaya padamu, adalah hal yang penting.
percaya padamu, bagai aku cahaya dilangit ke-seratus tidak akan lagi ada gantinya.

terimakasih, aku bangga.

Best Regrads,

Rislita N. Indriyani